Tapak Lembah

Tapak Lembah
Pelatihan Search & Rescue Unit

Kontes Popularitas Capres & Cawapres Pemilu 2009

17 Mei 2009

JANJI


Janji adalah refleksi sosial manusia dalam kehidupan berinteraksi atau
muamalah dengan yang lain, Dalam kehidupan ini kita akan banyak sekali
berjanji baik yang memang benar kita ucapkan karena kita akan
memenuhinya, atau janji yang hanya untuk menyenangkan seseorang secara
sepintas, padahal kita tak ingin memenuhinya, atau bahkan janji yang
kita tahu tak akan bisa memenuhinya.

Janji memang ringan diucapkan namun berat untuk ditepati. Betapa
banyak orang yang dengan entengnya berjanji untuk bertemu namun tak
pernah menepatinya. Membuat janji tidak bisa dianggap remeh. Janji
adalah sebuah komitmen, dan kita bisa dikejar perasaan bersalah -
walau banyak yang tidak merasa - gara gara wanprestasi atau ingkar
janji. Mereka yang selalu menepati janji adalah pribadi yang memiliki
integritas, karena menjadi barang langka di kehidupan hedonis ini..

Janji menurut wikipedia adalah sebuah kontrak psikologis yang
menandakan transaksi antara 2 orang di mana orang pertama mengatakan
pada orang kedua untuk memberikan layanan maupun pemberian yang
berharga baginya sekarang dan akan digunakan maupun tidak. Janji juga
bisa berupa sumpah atau jaminan.Janji dapat diucapkan maupun ditulis
sebagai sebuah kontrak. Melanggar janji tak hanya sering dianggap
sebagai perbuatan tercela, malahan juga ilegal, seperti kontrak yang
tidak dipegang teguh.

Pasti kita ingat bahwa Sejak kecil kita diajar bahwa janji adalah
sesuatu yang suci. "Jangan berjanji bila kamu tidak dapat menepatinya"
adalah nasihat yang diturunkan dari generasi ke generasi. Mengapa?
Tidak menepati janji dapat membuat kita kehilangan kepercayaan dari
orang-orang yang mengandalkan kita. Kita cenderung untuk tidak
memercayai kata-kata seseorang yang tidak dapat atau tidak mau
mewujudkan kata-kata dalam tindakan. Menepati janji adalah bagian dari
iman. Barangsiapa yang tidak menjaga perjanjiannya maka tidak termasuk
tanda kemunafikan dan bukti atas serta rusaknya hati.

Sikap mengingkari janji terhadap siapapun tidak dibenarkan , meskipun
terhadap anak kecil. Jika ini yang terjadi, disadari atau tidak, kita
telah mengajarkan kejelekan dan menanamkan pada diri mereka perangai
yang tercela. Orang tua sering mengungkapkan janji pada anak-anak
kecil ketika menangis seperti kalimat janji yang tidak ditepati atau
menakut-nakuti dengan sesuatu yang tidak ada adalah sangat tidak
diperbolehkan. Ketika kita melaksana Bisnis, Rumah Tangga, Kehidupan
bermasyrakat di lakukan dalam suasana atau kebiasaan ingkar janji,
maka yang ada kita tidak akan dipercaya lagi.

Siapapun orangnya tidak akan suka kepada orang yang ingkar janji.
Karenanya, dia akan dijauhi di tengah-tengah masyarakat dan tidak ada
nilainya di mata mereka.Namun anehnya ternyata masih banyak orang yang
jika berjanji hanya sekedar igauan belaka. Dia tidak peduli dengan
kehinaan yang disandangnya, karena orang yang punya mental suka dengan
kerendahan tidak akan risih dengan kotoran yang menyelimuti dirinya.
hal tersebut sering kita dengar ketika Para pemimpin memperebutkan
kekuasaan mereka sering mengobral janji-janji kosong.

Mengingkari janji mempunyai konsekwensi hukum Janji yang mengandung
tanggung jawab materi, seperti janji membeli suatu produk atau
menjualnya, atau janji memberi sejumlah uang yang akan digunakan untuk
kebutuhan tertentu, bila diingkari selain dosa, oleh pendapat mazhab
Maliki, juga boleh dituntut di pengadilan untuk dimintai ganti rugi.
Ini terutama bila ingkar janji tersebut menimbulkan kerugian yang
sifatnya materi. dan hal ini masuk kedalam Kitap Undang-undang Hukum
Perdata dan atau Pidana.

Memang berusaha menepati janji, sepertinya hal yg selalu ingin kita
lakukan, tetapi terkadang banyak hal yang membuat kita berat untuk
berusaha tetap memenuhi janji yang kita buat sendiri. terkdang sebuah
janji bukan sekedar hutang yang perlu dilunasi, tetapi terkandung
jaminan kepastian yang menimbulkan harapan bagi insan dunia. Menepati
janji adalah cerminan kedewasaan hati dan pikiran. Maka ada petuah
bijak yg bilang "jangan berjanji jika tak sanggup menepati.", jadi
janganlah membuat janji bila kita memang tidak bisa/tidak ingin
menepatinya. (EA)

"Tidak ada yang harus ditepati selama kita tidak pernah berjanji..."

"Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai
pertanggungjawabann ya." (Al-Isra`: 34)

Salam Sukses & Bahagaia
Depok, 29 April 2009
http://erwin- arianto.blogspot .com

--
from:
Erwin Arianto,SE
エルイン アリアント (内部監査事務局)
------------ --------- --------- -------
SINCERITY, SPEED, INOVATION & INDEPENDENCY
------------ --------- --------- ----
Pengharapan itu jauh lebih kuat dan aman bagi jiwa kita
yang telah dilabuhkan sampai kebelakang tabir.

- Terus mengharapkan yang terbaik, maka kita akan menghasilkan yang terbaik.
- Jangan bersungut-sungut tetapi mengucap syukurlah senantiasa.

0 komentar:


Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Home Design. Powered by Blogger